BRK Plaju

Loading

Teknologi Terbaru yang Digunakan oleh Intelijen Kepolisian dalam Memerangi Kejahatan

Teknologi Terbaru yang Digunakan oleh Intelijen Kepolisian dalam Memerangi Kejahatan


Teknologi terbaru yang digunakan oleh intelijen kepolisian dalam memerangi kejahatan semakin berkembang pesat. Dengan adanya perkembangan teknologi, kepolisian dapat lebih efektif dalam melacak dan menangkap pelaku kejahatan.

Menurut Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, teknologi terbaru seperti Artificial Intelligence (AI) dan Big Data Analytics menjadi kunci utama dalam upaya pemberantasan kejahatan. “Dengan memanfaatkan teknologi terbaru, kita dapat lebih cepat dan tepat dalam menindak para pelaku kejahatan,” ujarnya.

Salah satu teknologi terbaru yang digunakan oleh intelijen kepolisian adalah facial recognition. Teknologi ini memungkinkan polisi untuk mengidentifikasi dan melacak pelaku kejahatan berdasarkan data wajah yang tersimpan dalam database. Dengan menggunakan teknologi ini, kepolisian dapat lebih mudah menemukan pelaku kejahatan yang sulit dilacak secara manual.

Selain itu, intelijen kepolisian juga menggunakan teknologi blockchain untuk memastikan keamanan data dan informasi yang dikumpulkan selama penyelidikan. Dengan teknologi ini, data-data sensitif akan terjamin keamanannya dan tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.

Menurut pakar keamanan cyber, Prof. Dr. Budi Raharjo, penggunaan teknologi terbaru oleh intelijen kepolisian merupakan langkah positif dalam memerangi kejahatan. “Dengan memanfaatkan teknologi canggih, kepolisian dapat lebih efektif dan efisien dalam melakukan tugasnya untuk melindungi masyarakat,” kata Prof. Budi.

Dengan adanya teknologi terbaru yang digunakan oleh intelijen kepolisian, diharapkan tingkat kejahatan dapat ditekan dan masyarakat dapat merasa lebih aman dan tenteram. Semua pihak diharapkan dapat mendukung upaya kepolisian dalam memanfaatkan teknologi untuk memerangi kejahatan demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat.